Ternyata Ini Alasan Saya Gagal Diterima Kerja

 

ternyata-ini-alasan-gagal-diterima-kerja


“Pokoknya kamu harus rapihin CV kamu dan harus selalu ingat bahwa first impression saat ada panggilan interview adalah hal yang sangat penting, jadi makesure rapih, bersih dan wangi” Ucap saya kepada teman yang sedang mencari pekerjaan penuh semangat.

Yes penuh semangat, karena saya senang sekali bisa berbagi dengan teman-teman saya, terlebih yang saat itu sedang mencari pekerjaan.

Saya pernah merasakan di posisi mereka, melamar pekerjaan ke sana-sini, naik angkot, berlembar-lembar copyan ijazah, transkrip, pas photo, amplop lamaran, belum lagi jika surat lamarannya harus tulis tangan dan banyak lagi.

ternyata-ini-yang-membuat-saya-gagal-diterima-kerja
Ilustration by Canva

Gagal di perusahaan satu, lamar lagi di perusahaan lain, gagal lagi, lamar lagi, begitu saja terus yang saya lakukan saat baru-baru lulus SMA. Kalau membayangkan waktu itu wah sungguh luar biasa.

Bekerja dengan gaji mulai dari ratusan ribu / bulan juga saya lakukan. Perasaan saya waktu itu, hanya ada rasa senang dan penuh syukur. Bisa dapat uang jajan dan nggak lagi merepotkan kedua orang tua.

Kegagalan tak membuat saya menyerah begitu saja, dukungan dari keluarga dan teman-teman saat itu berhasil membuat saya bangun dan kembai semangat.

Bicara kegagalan, saya punya pengalaman “gagal” yang paling memorable dan cukup besar buat saya saat itu adalah :

MELAMAR KERJA DI SALAH SATU BANK TERNAMA

Kantor Bank yang berpusat di daerah Slipi ini selalu menjadi incaran banyak lulusan SMA maupun yang Sarjana. Pasal nya, Bank ini menjadi Bank terbaik di Indonesia, tak heran jika banyak yang berbondong-bondong ingin menjadi salah satu karyawannya.

Saat itu saya mencoba peruntungan dengan melamar ke Bank tersebut dengan bekal kemampuan yang saya punya.

Berdua dengan teman saya, kami pun meluncur masuk ke gedung yang sudah dipenuhi banyak pelamar dari segala penjuru kota. Jika bisa digambarkan, seperti audisi nyanyi lah, coba bayangkan hehe.

Saat mengisi formulir pendafatran masih santai, tetapi pada saat masuk ke ruang Psikotest, degup jantung sungguh kencang, nervous bahkan sempet gemetaran.

Ternyata yang masuk di ruang psikotest adalah dari semua lulusan, baik yang SMA maupun yang sarjana. Kebayang kan anak lulusan SMA ini, degupan jantungnya sekencang apa?.

Harus bersaing dengan mereka yang lulus dengan gelar Sarjana. Fokus saya saat itu, saya kembalikan lagi ke psikotest yang sebentar lagi akan saya hadapi dalam hitungan menit. Bismillah.

Setelah rangkaian test selesai, kami semua diminta untuk menunggu di luar.

“Terimakasih telah menyelesaikan test pertama ini, silahkan tunggu di luar, kami akan segera umumkan siapa yang akan lanjut di test berikutnya. Nama-nama yang lolos akan kami tempel di depan pintu yah, jadi mohon diperhatikan, terima kasih” Ucap salah satu team HRD.

Saya pun kembali shock, ternyata ada test lanjutan lagi. Cari-cari info ternyata kita semua harus melaluli 5 tahapan test untuk bisa diterima bekerja di Bank ternama ini.

Psikotest 1 – Psikotest 2 – Psikotest 3 – Interview 1 – Interview 2 ( penentuan ). Bak hujan yang tiba-tiba turun, keringet saya pun tiba-tiba langsung membanjiri dahi dan pipi saya.

Well, setelah sekian lama menunggu, nama-nama yang lolos pun muncul. Alhamdulillah nama saya tercantum, tapi sangat disayangkan teman saya harus gugur di tahap pertama. Kami pun saling memberikan semangat.

“Goodluck yah dhe, gw percaya lo bisa” ucap teman saya menyemangati sambil siap-siap untuk meninggalkan tempat test.

“Thankyou, you too semangat yah, semoga kita sama-sama bisa dapat pekerjaan” Balas saya dengan penuh semangat juga.

ternyata-ini-yang-membuat-saya-gagal-diterima-kerja
Ilustration by Canva

Singkat cerita, setelah lolos tahap 1, saya lolos lagi di tahap 2 dan tahap 3. Lagi dan lagi saya sangat bersyukur sudah bisa melalui test 3 tahap dengan pesaing-pesaing yang menurut saya cukup membuat minder.

Di tahap ke 4, yaitu interview pertama, saya sangat deg-degan sekali. Penampilan saya pun langsung dilihat dari ujung rambut sampai ujung kaki sebelum interviewer mempersilahkan saya duduk.

Interview pun berjalan mulus ( menurut saya ), berdoa dalam hati semoga bisa lolos di tahap ini, dan bisa lanjut ke last interview.

Sayang nya, Tuhan belum mengizinkan saya untuk bisa lolos di tahap ke 4 tersebut. Mau nangis nggak bisa, yang ada hanya kecewa sama diri sendiri dan sempet down.

Tapi kekecewaan tersebut tak berlangsung lama, karena saat itu saya juga cukup bangga bisa lolos sampai ke tahap 4 dan bersaing dengan kakak-kakak yang pendidkannya jauh di atas saya.

Tidak sia-sia belajar dari buku-buku psikotest ( yang kalau ditest lagi saat ini sih sepertinya banyak yang lupa hehe ). Jadi jangan suruh saya psikotest lagi yah.

Setelah pulang dan cari-cari tahu mengapa saya bisa tidak lolos, ternyata hal satu ini yang membuat saya gagal.

PENAMPILAN

Yes, that’s why saya selalu mengingatkan teman saya yang ingin melakukan interview atau melamar pekerjaan, penampilan haruslah diperhatikan.

Jangan sampai mengalami apa yang saya alami saat itu, yang gagal hanya karena penampilan.

Saya sadar betul penampilan saya saat itu tidak lebih baik dari mereka yang gelar nya jauh di atas saya. Mereka memakai jas rapih dengan sepatu pantofel yang mengkilat, rambut klimis, dan aroma parfum yang semerbak.

ternyata-ini-yang-membuat-saya-gagal-diterima-kerja
Ilustration by Canva

Saya hanya memakai kemeja putih, celana bahan hitam, dan sepatu kets warna hijau army. WOW. Pasti setelah baca ini pada bilang “Ya iyalah dhe nggak lolos wong kamu pakai nya sepatu kets”

Saat itu memang saya nggak punya pantofel apalagi jas, jadi memakai apa yang saya punya.

Tapi, dari pengalaman itu saya belajar banyak tentang tips and trick saat di interview, bisa diterima kerja, dan hal-hal lainnya. Saya pun selalu kembali semangat ketika membaca kalimat ini :

“Jika apa yang kita inginkan tidak terwujud saat ini, percayalah Tuhan akan mewujudkannya di waktu yang tepat”

Kegagalan bukanlah segala nya, justru langkah awal menuju masa depan yang lebih baik. Kegagalan yang saya alami tak membuat saya berkecil hati, justru saya malah dapat banyak pelajaran berharga dari kegagalan tersebut.

Baca Juga : Mendapat Pekerjaan Dari Skill Otodidak

Alhamdulillah bisa di titik sekarang berkat dari kegagalan juga. Semoga terus menjadi pembelajaran agar bisa menjadi lebih baik lagi.

Poin yang mungkin bisa teman-teman ambil dari tulisan saya kali ini adalah :

1.       Berusahalah semampu kita untuk apa yang kita inginkan

2.     Percaya diri dan fokus

3.     Jangan meng-underestimated kemampuan diri kita sendiri

4.     Belajar dari kegagalan dan evaluasi lah

Yang sedang melamar pekerjaan, tetep semangat, terus berusaha dan rajin berdoa, semoga disegerakan mendapat pekerjaan yah. Aamin.

Stay safe and stay healthy. Adhe Albian signing out…!!

 

 

Comments

  1. memang kalau belum takdir dan jodohnya bagaimana lagi ya mas
    saya juga pernah engga diterima di sebuah perusahaan
    yang penting tetap berusaha ya mas

    ReplyDelete
  2. jika tahu alasan kenapa gagal dalam melamar kerja, itu sangat bagus bisa jadi bahan perbaikan untuk ke depannya.

    kebanyakan orang tidak tahu alasannya kenapa tidak diterima

    ReplyDelete

Post a Comment