“Sekarang
mah yang penting duit, duit dan duit, nggak usah mikir passion” Ucap salah satu temen saya di kedai kopi beberapa waktu
silam.
Pernyatannya
tersebut seolah meruntuhkan semangat passion
saya yang membara saat itu. Ibaratnya saya sedang ingin menggali lebih dalam
terhadap passion yang saya punya,
tetapi dipatahkan begitu saja dengan pernyataan tadi.
Pernyataan
tersebut terus terniang bahkan sampai detik saya menulis ini. Lalu, apa yang
harus saya lakukan? Mengiyakan apa kata teman saya tadi ataukah mengabaikannya?.
Jujur
saja, saat itu mencari duit adalah jadi tujuan utama, sehingga apapun pekerjaannya
selama itu menghasilkan, ya saya lakukan.
Semakin
hari menjalankannya semakin nyaman. Di tengah menjalankan pekerjaan tersebut,
bersyukur nya masih diberi kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang juga saya
suka.
Mulai
dari hobi menari yang menghasilkan, sampai dengan menjalankan pekerjaan sebuah talent management.
Sebelum
pandemi, semua berjalan mulus, tapi saat pandemi semuanya seolah pupus, banyak event yang postponed bahkan cancell.
Tapi,
kita kan nggak mungkin berdiam diri saja, harus ada yang kita lakukan,
setidaknya untuk membuat kita bertahan di tengah masa yang semua orang
merasakan sulit dan berat ini.
Karena
nya, teman adalah support system yang
sangat dibutuhkan, karena kita hidup juga kan nggak bisa sendirian, pasti ada
bantuan dari tangan orang lain.
Bicara
support system, teman saya yang satu ini
tuh orang nya pekerja keras banget. He
inspired me a lot. Banyak mengajarkan hal, terutama tentang kerja keras
tanpa pernah puas.
Gara-gara
cerita hal ini saya jadi inget Buku-nya Angela
Duckworth yang membahas tentang GRIT.
Angela Duckworth
adalah seorang peneliti dan professor yang terkenal. Di balik keterkenalan nya,
Angela yang dulu adalah seseorang yang punya keingintahuan tinggi, sehingga
melakukan penelitian terkait kesuksesan seseorang.
Ia berhasil
melakukan penelitiannya tersebut dan dituangkannya melalui sebuah buku.
APA ITU GRIT?
GRIT
sendiri merupakan perpaduan dua dimensi yang menjadi satu yaitu Passion dan Perseverance. Dengan kata
lain, GRIT adalah adanya gairah dan ketekunan untuk mencapai goal ( tujuan ) jangka panjang.
Karena
GRIT ini, saya jadi kembali mengingat dan bertanya pada diri sendiri. Apa sih
kemampuan saya, Apa sih yang bisa saya lakukan, Apa sih goal saya, dan Apa sih usaha
saya untuk mencapai goal tersebut?.
Melihat
beberapa teman saya yang berhasil dari usaha yang mereka lakukan, seolah membuktikan
kebenaran akan pernyataan dari Angela Duckworth.
Ia menyatakan
“Usaha itu lebih mempengaruhi kesuksesan dibandingkan bakat / talenta yang
sudah ada sejak kita lahir”
Pernyataan
tersebut juga yang sering disampaikan oleh teman saya. “Yang penting mah usaha
keras, cepat atau lambat kita akan metik hasilnya” ucap nya penuh semangat.
Balik
ke pertanyaan-pertanyaan akan skill, goal
dan effort apa yang bisa saya lakukan
dalam diri tadi. Akhirnya, saya menemukan GRIT saya sendiri.
Sebelum
saya menemukan GRIT tersebut, saya mengikuti langkah-langkah dari Angela Duckworth terkait cara menumbuhkan
GRIT dalam diri. Angela memberikan 2 cara berikut :
1.
Menumbuhkan GRIT dari dalam keluar
a. Passion / Interest
Perlu
kita ketahui bersama nih teman-teman, bahwa passion itu tidak kita miliki sejak
lahir. Passion akan tumbuh ketika kita sudah bisa memilih minat kita sendiri.
Passion
juga tidak ditemukan hanya dengan duduk dan merenung saja yah teman-teman,
tetapi karena kita berani explore terhadap
dunia luar.
Kita
harus giat juga dalam menumbuhkan passion tersebut dan jangan lupa dukungan dari
orang-orang terdekat juga sangat diperlukan lho.
b. Practice
Jangan
lupa untuk kencangkan ikat pinggang agar terus semangat berlatih dan
memperdalam terhadap apa yang menjadi passion kita.
c.
Tujuan
Tujuan
yang dimaksud di sini adalah tujuan yang lebih dalam lagi, yaitu bukan lagi
untuk diri sendiri melainkan bisa berkontribusi untuk dunia luar. Artinya,
tujuan kita dapat bermanfaat juga untuk orang banyak.
d.
Harapan
Di
sini kita berharap tak hanya untuk jangka yang singkat, tetapi coba kuatkan
harapan dan pandangan kita kedepan.
Angela
Duckworth mengenalkan kita dua kelompok yaitu Fixed Mindset ( sekumpulan orang-orang yang
pesimis ) dan Growth Mindset ( sekumpulan orang-orang yang optimis ).
Contoh
nya : Ketika menghasilkan sesuatu, orang-orang dengan fixed mindset akan bilang “saya sudah cukup”, tetapi orang-orang
dengan growth mindset, mereka akan
bilang “Saya bisa jadi lebih dari ini dengan berusaha”.
Kamu
yang mana nih?
2.
Menumbuhkan GRIT dari luar ke dalam
Hal
ini bisa didapatkan dari lingkungan yang tepat, seperti :
a.
Pola Asuh
Orang
tua perlu banget nih punya sikap yang mendukung apa keinginan anaknya. Jangan
tuntut anak berlebihan yah.
Menuntut
kepada anak untuk menjadi lebih baik sebanarnya sah-sah saja, tapi tetap dengan
bijak dan penuh empati. Dengan begitu, anak-anak akan tumbuh dengan GRIT.
b.
Wadah / Kesempatan
Di
poin ini, kita perlu explore ke dunia luar yah teman-teman. Kita cari tuh
kelompok / komunitas yang benar-benar fit in dan membuat kita tentunya bisa jadi
lebih berkembang.
c.
Budaya GRIT
Budaya
GRIT yang di maksudkan di sini adalah lebih kepada lingkungan sekitar kita. Jika sekitar kita adalah orang-orang yang penuh dengan
positive mindset, maka kita pun akan terbawa dan GRIT bisa bertumbuh dari sini.
Jadi,
mulai saat ini carilah lingkungan yang positif yah teman-teman.
Dari
cara yang saya ikuti tersebut, berikut adalah GRIT yang saya temukan dalam
diri.
MENJADI SEORANG PENULIS / BLOGGER
Tanpa
disadari, kesukaan saya menulis ini sudah ada sejak saya menduduki bangku SMA.
Sering ditunjuk menjadi sekretaris dalam kelas yang salah satu jobdesk nya adalah menulis materi dari
guru di papan tulis.
Ternyata
saya enjoy melakukannya, itu disebabkan
karena saya punya ketertarikan ( interest
) terhadap sesuatu yang berhubungan dengan tulis menulis.
Sampai
pada akhirnya, saya pernah menulis sebuah mini novel yang saya tulis dengan
tulisan tangan dalam sebuah buku tulis yang cukup tebal.
Ketika
datang ke toko buku, yang ada di pikiran saya seperti ini “Pokoknya one day, nama saya akan tertulis dalam
sebuah buku sebagai penulis” hehe.
Tapi
rasa pesimis sempat hadir ke dalam diri saya, mungkin karena saya merasa belum
menemukan rasa “greget” di sana. Mencoba peluang untuk mengirimkan tulisan ke
sebuah tabloid / majalah juga pernah saya lakukan tapi gagal.
Tak
mau terpuruk dalam kepesimisan, sekitar pertengahn 2018 saya dikenalkan oleh
seorang teman di circle saya, ke salah satu blogger senior Jakarta.
Dari
situ lah titik awal saya kembali menulis, kembali membuat konten tulisan yang
harus saya seriuskan. Alhamdulillah dari situ banyak peluang yang hadir di
saya.
Mulai
dari mendapatkan pekerjaan dari blog, mendapatkan endorsement, bahkan menjadi salah satu admin di komunitas bloger
yaitu Komunitas Indonesian Social Blopreneur.
Baca Juga : Harapan dan Cita-Cita Tidak Terwujud, Coba Lakukan Ini
Dalam
menjalankannya, tentu saya perbanyak practice
( latihan ), banyak belajar juga dari para senior, atau blogger-blogger
yang menurut saya, tulisannya bagus dan menginspirasi.
Lalu,
saya set goal dari dunia yang suka
sukai dan tekuni ini. Tentu goal yang
saya set untuk jangka panjang. Angela
juga menyatakan bahwa membangun GRIT ini bukan untuk sehari, seminggu, atau
bulan, tapi hitungannya adalah tahun.
Karenanya,
saya terus menggali, menanam dan mengeksekusi ide dan saya jadikan goal saya untuk jangka yang panjang. Saya
juga percaya bahwa jika saat ini goal
saya belum terwujud, pasti akan terwujud cepat atau lambat, selama usaha kita
lebih keras.
Di
balik goal yang saya buat tentu ada
banyak harapan. Banyak hal yang saya semoga kan dari apa yang saya set dalam tujuan tersebut.
Again and again, saya bersyukur sekali mempunyai dan dikelilingi circle yang sangat positive. Mereka bisa menjadi support
system yang baik dalam bantu menumbuhkan GRIT saya ini.
Entah
apa jadinya jika saya tidak mengenal mereka, mungkin saat ini masih leyeh-leyeh
dan terus bermimpi tanpa usaha untuk mewujudkannya.
Honestly, saya
senang sekali bisa menemukan dan menumbuhkan GRIT yang ada dalam diri saya ini.
Semoga terus konsisten dalam menjalankannya sehingga apa yang saya set dalam goal dapat terwujud.
Well, penemuan GRIT yang
ada dalam diri saya ini berkat mengikuti dua langkah / cara yang diberikan oleh
Angela Duckworth.
Teman-teman,
apakah kalian sudah menemukan GRIT yang ada dalam diri kalian? Bagi di kolom
komentar yuk! biar banyak orang yang terinspirasi juga dalam menemukan dan menumbuhkan
GRIT nya.
Jika
belum, coba ikuti 2 langkah di atas tadi yah. Goodluck..!
Stay safe and stay healthy. Adhe Albian
signing out…!!
Sumber : Youtube Kupompong
Comments
Post a Comment