“Enak
yah jadi si A, usia nya masih muda tapi sudah punya rumah, mobil, pasangan
hidup, dan kerjaan yang mapan, gw iri deh, lo iri nggak?” ucap salah satu teman
saya.
“Iri
sih nggak, tapi kalau jadi motivasi untuk diri sih iya” jawab saya santai.
Karena
saya percaya, setiap orang mempunyai waktu yang tepat kapan mereka dikatakan
sukses atau berhasil. Ada yang di bawah 20 tahun sudah punya segalanya, ada
yang di atas 40 tahun baru punya segalanya.
Selama
kita berusaha, berikhtiar dan bersungguh-sungguh dalam menggapai apa yang kita
inginkan.
Padahal
teman saya tersebut adalah role model
saya juga lho, banyak hal yang saya pelajari dari perjalanan hidup nya, mulai
dari mandiri nya, optimistis, semangat dalam menggapai yang ia mau, dan banyak
lagi lainnya.
Membandingkan
diri dengan orang lain memang tidak akan pernah ada habisnya, iya nggak sih? Teman-teman
familiar dengan kalimat ini kan “Rumput tetangga memang terlihat lebih hijau” ?
Itu
juga yang terjadi kepada saya, kebanyakan orang melihat saya aman-aman saja
dalam menjalani hidup, terlebih di tengah masa pandemi ini. Tapi, mereka tidak
pernah tahu di balik itu semua.
Saya
adalah bukan tipe orang kebanyakan yang suka update status di sosial media tentang apa yang menjadi kesedihan atau
kesusahan saya.
Mungkin
itu salah satu penyebab teman-teman saya melihat saya aman-aman saja. Tanpa
saya sadari, bisa jadi itu menggambarkan apa yang ada dalam jati diri.
Bicara
jati diri, saya juga belajar banyak dari teman-teman saya lho, dan dari apa
yang mereka lakukan ini, bisa dikatakan berhasil dalam memperkuat jati diri
saya.
Berikut
adalah beberapa sifat yang ada pada beberapa teman saya yang saya jadikan
sebagai penguat / motivasi diri :
1.
Ambisius dan Optimistis
Ambisius
di sini bukan yang berlebihan, karena mereka masih tahu kemampuan mereka,
tetapi tetap gigih mencapai apa yang mereka inginkan.
2. Visioner
Mereka
tuh tipe pemikir jangka panjang. Beda dengan saya yang saat itu hanya
memikirkan jalani hari ini, urusan besok nanti hehe.
Tapi
dari mereka lah saya belajar betapa pentingnya mempunyai plan untuk jangka panjang dalam hidup kita.
3.
Pantang Menyerah
Paling
anti menyerah apalagi terkait hal yang sudah mereka mulai. Apa yang mereka
mulai pokoknya harus diselesaikan. Cepat atau lambat, intinya jangan menyerah.
Mereka
selalu percaya setiap permasalahan pasti ada solusi nya.
4.
Mandiri
Walaupun
sebagian dari mereka masih ada yang tinggal dengan orang tua nya, tetapi mereka
berhasil membuat orang tua nya bangga.
Wah
kalau sudah bahas orang tua, saya harus sudah siap-siap tisu nih, karena air
mata akan tumpah ruah.
Itu
pula yang menjadi cita-cita saya dulu untuk bisa membanggakan kedua orang tua
saya, tapi sayang nya belum sempat membahagiakan mereka, karena mereka sudah pergi
lebih dulu.
Kemandirian
yang membawa teman-teman saya berhasil tersebut, justru membuat saya jadi lebih
kuat lagi. Jika teman saya bisa, maka saya pun bisa.
5. Positive Vibes
Mereka tuh selalu memberikan aura yang positif. Saling menguatkan disaat ada yang mengalami masalah. Walau kadang kata-katanya menyakitkan tapi harus saya terima dengan sisi positif nya karena hal itu demi kebaikan saya.
6.
Suka Berbagi / Memberi
Tangan
di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Nah kalimat tersebut tepat sekali
menggambarkan teman-teman saya.
Mereka
paling seneng kalau sudah berkaitan dengan “memberi ke sesama”
Mereka
tuh tidak mengharapkan timbal balik, tapi lebih kepada rasa senang karena sudah
melakukan hal baik kepada sesama.
Itu
lah yang membuat saya “tertampar”, bahwa saling berbagi itu menyenangkan lho.
Tidak melulu dalam bentuk materi kok untuk memberi antar sesama.
Banyak
lho bentuk berbagi non materi yang bisa dilakukan, misalnya :
Membantu
orang tua menyebrang jalan, membantu pedagang yang kesulitan dalam mendorong gerobak
nya, atau yang sering teman saya lakukan yaitu memberi makan kucing yang ada di
jalan dan banyak hal sederhana lainnya.
Teman-teman
saya juga sering bilang bahwa berbagi itu tidak akan pernah membuat kita rugi.
Kalimat nya selalu tertanam di kepala saya, Insa Allah bisa melakukan banyak
hal baik untuk sesama.
7.
Anti Berharap Belas Kasih Orang Lain
Karena
mereka suka banget sama yang namanya berbagi, maka mereka paling anti mengharap
belas kasih dari orang lain.
Karenanya
hal ini membantu menguatkan jati diri saya juga untuk selalu rajin berbagi
tanpa berharap belas kasih ketika kita sedang mengalami kesulitan apapun.
Jadi
jangan heran kalau saya dan teman-teman saya paling anti melakukan seperti
kebanyakan orang yaitu update status di sosial media saat mengalami permasalahan
hidup.
Saya
percaya, setiap orang punya masalah, tapi cepat atau lambat permasalahan itu
akan selesai kok.
8.
Cerdas
Betapa
beruntung nya saya dikelilingi teman-teman yang cerdas. Cerdas lho yah, yang
menurut saya tingkatannya lebih dari pintar.
Setahu
saya, orang yang pintar adalah orang-orang yang pandai, misalnya selalu
mendapatkan peringkat kelas. Sedangkan Cerdas adalah orang-orang yang sangat
detail melihat peluang, cerdik dalam membidik sesuatu hal yang tadinya nothing menjadi something.
Nah
itu lah yang ada di circle saya saat
ini. Nggak kebayang sih kalau nggak ketemu mereka. Mungkin saat ini saya masih
menjadi orang dengan sifat dan kepribadian yang sama dengan circle saya terdahulu. Bisa dibilang
banyak bad nya dibanding good nya.
9. Motivator
Walaupun
mereka selalu bilang nggak pantas untuk dijadikan seorang motivator dalam hidup
saya. Tapi sedikit atau banyak dari apa yang mereka lakukan depan mata saya,
membuat saya jadi berkaca diri dan termotivasi.
Termotivasi
dalam melakukan banyak hal positif, terutama self improvement. Tanpa mereka sadari saya selalu mencontoh gerak
gerik mereka in positive way lho yah.
10. Leadership
Memiliki
jiwa pemimpin itu mungkin tidak semua orang punya yah, tapi beberapa dari teman
saya memiliki nya. Lagi dan lagi saya beruntung mempunyai circle yang demikian.
Memiliki
jiwa leadership bukan berarti menjadi
orang otoriter, tetapi lebih kepada dapat membantu memecahkan setiap masalah.
Sometimes mereka
terlihat jadi lebih dominan karena energi yang diberikan cukup kuat. Tapi nilai
positif nya tadi yang bisa kita ambil.
Menjadi
seorang problem solver tuh nggak
gampang lho menurut saya. Memutuskan suatu hal dalam satu waktu yang bersamaan
terhadap beberapa situasi yang dihadapi tuh luar biasa banget.
Itu
yang saat ini saya pelajari dan terus saya perdalam dari mereka. Selalu bilang
ya / siap ketika dihadapkan suatu challenge
dan paling anti bilang “tidak bisa”.
Kesepuluh
sifat dari teman-teman saya tersebut ( bisa jadi lebih dari 10 sebenarnya ), sampai detik ini terus saya jalani,
walaupun terkadang nggak semua berjalan mulus, tetapi kita nggak akan pernah
tahu kalau tidak pernah mencoba.
Apalagi
terkait hal-hal yang positif ya nggak?
Apa
yang ada di sifat teman-teman kita semua, pasti akan menemukan positif dan negatif nya. Ya begitu juga dengan circle
saya.
Yang
negatif nya kita buang, positif nya kita jadikan penguatan jati diri,
syukur-syukur bisa menjadikan kita manusia yang jauh lebih baik.
So, buat teman-teman
semua yang belum menemukan jati diri, coba lihat apa yang terjadi di dekat
kita, berdamai dengan diri sendiri dan kalau perlu tanyakan juga ke teman-teman apa yang kurang dan lebih nya
kita.
Baca Juga : Untuk Beramai Dengan Diri Sendiri, Coba Lakukan Ini
Dengan demikian kita bisa belajar untuk memperbaiki diri yang tentu nya bisa menemukan dan memperkuat jati diri kita yang sebenarnya. Goodluck..!! Eits jangan lupa juga untuk tetap bersyukur dengan apa yang kita punya saat ini yah.
Stay safe and stay healthy. Adhe Albian
signing out…!!
Comments
Post a Comment