Untuk Berdamai Dengan Diri Sendiri, Coba Deh Tanamkan Ini Dalam Diri..!!




 

Teman – teman pernah nggak merasa sampai ke titik dimana kita nggak lagi jadi orang yang berguna, hopeless, bahkan hampir depresi? Jangan – jangan kita masih termasuk orang – orang yang nggak bisa berdamai dengan diri kita sendiri.

Beberapa hari lalu saya menulis tentang “positive mindset dan toxic positivity” yang saya rangkum dari hasil kelas online bersama Bu Becky Tumewu. Baca disini : "Ini Kata Bu Becky Tumewu Tentang Positive Mindset dan Toxic Positivity"

Ditulisan tersebut menerangkan bahwa “its OK not to be OK”, maksudnya adalah sebagai manusia wajar kok kita mengalami kondisi yang tidak baik, sedang merasa lemah, hopeless, dan lain – lain. Tetapi bukan lantas kita terus menerus berada di situasi tersebut, melainkan kita harus segera bangkit dan move on dari segala keterpurukan.

Agak berat nih yah sepertinya bahasan kali ini hehe. Well, sebenar nya saya cuma mau berbagi saja ke teman – teman yang mungkin saja saat ini sedang berada di dalam fase tersebut. Dulu saya juga termasuk orang yang ada didalam fase – fase itu, tapi beruntungnya gak terus berlarut ada disana.

Menerima segala yang terjadi didalam hidup kita itu gampang – gampang susah. Kalau yang buat kita bahagia mah sudah pasti mudah kita terima, nah kalau yang sampai meninggalkan luka ke kita, gimana coba? Untuk itu, coba mendamaikan diri kita sendiri dengan kondisi sesulit apapun kita, terima kekurangan dan fokus ke kelebihan kita.

MARI KITA SEDIKIT FLASHBACK KE BELAKANG

Saya pernah mengalami fase dimana saya dihadapkan dengan situasi dan kondisi ( mulai dari kehidupan pribadi, lingkungan, sampai dengan ke keluarga ) yang membuat saya pada akhirnya hopeless, nggak bersemangat, stressfull, dan seperti hilang arah.

Situasi dan kondisi tersebut Alhamdulillah nya tidak mau saya tanam lama – lama. Saya ingin semua situasi dan kondisi yang membuat saya runyam itu segera hilang dan saya bisa fokus ke hal – hal yang ingin saya capai.

Perjalanan tersebut dimulai ketika saya mencoba untuk “evaluasi” diri saya, apa yah yang membuat saya seperti ini?, apa sih yang membuat mereka seperti itu?, kenapa yah kok saya ini dan itu?, gimana sih caranya?, apakah saya tidak pantas bahagia? dan sederet pertanyaan – pertanyaan untuk saya yang lainnya.

Kemudian saya menemukan jawabannya bahwa saya harus “menerima” semua situasi dan kondisi tersebut dan “mulailah mendamaikannya dengan diri sendiri”.

Walaupun perjalanan tersebut tidaklah begitu mudah, tapi saya tetap berpegang teguh bahwa “saya ingin semua sikon ini segera hilang”. Jadi mencoba terus walaupun menghadapi sebuah kegagalan.

TERMOTIVASI DARI TETANGGA SENDIRI

Saya ingat betul ketika tetangga saya bilang “Untuk mendapatkan sebuah pengalaman, terjun lah dulu ke hal – hal yang kecil, dari situ akan kamu temukan banyak hal lain” .

Kata – kata nya tersebut seolah menjadi obat yang sangat mujarab untuk saya saat itu. Lalu apa yang saya lakukan? Dari evaluasi dan belajar untuk menerima serta melakukan perdamaian dengan diri sendiri tadi, saya pun mempraktekkan apa yang tetangga saya tadi sampaikan.

Terjun ke hal – hal yang kecil saya jalani, walaupun masih saja ada yang meremehkan dan merendahkan saya, tapi saya nggak peduli. Saya hanya fokus kepada apa yang saya kerjakan pada saat itu, agar hasilnya bisa saya nikmati bersama keluarga saya.

YOU DESERVE TO BE HAPPY

Walaupun masih ada aja yang seperti itu, pada akhirnya saya bisa mencapai apa yang saya inginkan, at least kebahagiaan saya tidak bergantung dengan orang – orang yang meremehkan saya tadi. Jadi, berdamai dengan diri sendiri itu memang jauh lebih menenangkan sehingga kita bisa melakukan apapun dengan pikiran yang jernih dan jauh dari hal – hal yang negative.

Yang sedang dalam fase ini, semoga bisa berdamai dengan diri sendiri dan bisa segera move on dari segala situasi dan kondisi yang tidak mengenakkan tersebut. Love yourself itu penting banget dan tanamkan dalam diri bahwa “you deserve to be happy”.

Adhe Albian signing out…!!

 


Comments