Cara Menentukan Audience dan 4 Hal Penting Dalam Membuat Konten

cara-menentukan-audience-dan-hal-penting-dalam-konten                                                                                          

“Salah apa yah, follower kok terus turun? kok visitor blog sedikit?, viewers dan subscriber di youtube nggak ada perkembangan?” ucap saya dalam hati sambil tetap scrolling explore Instagram.

Begitulah kira-kira yang terjadi dalam pikiran saya, selalu saja muncul, terlebih ketika melihat angka followers yang naik turun cenderung segitu-segitu saja.

Banyak yang bilang juga followers bukan segala nya yang terpenting adalah bagaimana konten kita.

Saya setuju banget dengan hal itu, tetapi jika melihat apa yang terjadi saat ini dan melihat dari sisi bisnis, tidak sedikit brand / perusahaan-perusahaan yang melihat dari segi jumlah follower ketika ingin mengajak kerjasama dengan para content creator.

Nggak heran sih banyak yang berlomba-lomba saling “show off” di sosial media untuk menunjukkan keberhasilan mereka, yang kadang membuat orang lain ( termasuk saya ) jadi banyak pikiran hehe.

Bagaimana yah kok mereka bisa seperti itu, apa sih yang membuat mereka bisa seperti itu, dan banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya yang berujung rasa gelisah.

Tapi untungnya kegelisahan saya tersebut terjawab sudah oleh Mas Adam A. Abednego, selaku Co Founder and The Heart of “Menjadi Manusia” beberapa hari lalu melalui webinar bersama IDN Media.

cara-menentukan-audience-dan-hal-penting-dalam-konten
@adhealbian

ANXIOUS GENERATION

Ia menyebut, generasi sekarang ini adalah generasi-generasi yang penuh kegelisahan.

Ya, mungkin temen-temen bisa baca dari apa yang saya tulis tadi, bahwa saya termasuk salah satu orang yang kadang menemukan kegelesihan akan hal-hal yang berkaitan dengan konten sosial media.

Sosial media yang saat ini temen-temen juga lihat, tidak sedikit orang-orang yang menunjukkan keberhasilannya ( misalnya mendapatkan endorsement , kerjasama atau bahkan menjadi Brand Ambassador dari brand-brand terkenal ) di sosial media.

Suka tidak suka, ketika mereka muncul di timeline, pikiran-pikiran yang tadi kembali muncul. Seolah mereka sudah men-standarisasi pencapaian ideal / pencapian yang saat ini banyak content creator impikan.

Ujung-ujungnya jadi membandingkan kita dengan mereka, hal inilah yang menyebabkan kita termasuk orang-orang “anxious generation”

Buat saya pribadi, jauh dari kata iri, tetapi lebih berpikir bagaimana saya bisa menjadi seperti mereka, apa yang harus saya perbaiki, apa yang harus saya tingkatkan dan lain-lain.

Saya ambil sisi positif dari mereka, saya observasi apa yang bisa saya tiru ( bukan plagiat ) dan modifikasi.

Dengan mengikuti webinar itu, saya bisa mendapatkan insight yang cukup membuka mata saya, terkait pikiran-pikiran yang selama ini selalu berkecamuk.

Saya ingat betul Mas Adam bilang seperti ini :

“Ketika kita membuat sebuah konten, kita harus pikirkan bagaimana caranya agar kita bisa connect / engaged dengan pembaca / pendengar / penonton kita, jadi tidak hanya sekedar mengejar traffic semata”

Kata-kata nya tersebut seolah menjawab pertanyaan-pertanyaan saya di atas tadi. Berarti kunci nya adalah di konten. Bagaimana konten saya bisa menyentuh / related dengan audience (  pembaca / penonton / pendengar ).

Bicara audience, kembali Mas Adam memberikan ilmu baru terkait macam-macam audience yang harus kita kenali ( audience persona ) sehingga konten kita bisa langsug menyasar ke audience yang tepat.

AUDIENCE PERSONA

Dalam mengenal siapa audience kita, kita bisa mengambil dari dua sisi yang berbeda. Pertama adalah sisi demografi ( misalnya : jenis kelamin, kota mereka, dan umur ), dan yang kedua adalah fisiografi ( di sini akan lebih detail lagi dari pada demografis ).

audience-persona
Sumber : Adam A. Abednego

Dengan mencari tahu siapa audience kita, apa yang mereka suka dan tidak sukai, kita bisa menentukan langkah-langkah selanjutnya seperti penentuan gaya bahasa / gaya bicara kita.

Dalam berbahasa / berbicara, artinya kita harus membangun komunikasi antara kita sebagai komunikator ( seorang content creator ) dengan komunikan ( audience ) kita.

Pertanyaan yang saya tujukkan kepada saya pribadi adalah “ Apakah komunikasi yang saya lakukan selama ini sudah tepat?”

CARA BERKOMUNIKASI DENGAN TEPAT

Setelah mengenal audience persona kita, selanjutnya kita harus tahu bagaimana agar kita bisa berkomunikasi secara tepat dengan mereka.

Nah, berikut ini adalah jawabannya :

1.       Mengapa

Setiap kita ingin melakukan / membuat sesuatu, ingatlah alasan mengapa kita melakukan / membuat nya. Dengan adanya jawaban dari pertanyaan ini, artinya apa yang kita lakukan / buat mempunyai tujuan yang jelas. Purpose goals nya jelas.

2.     Siapa

Kalau banyak orang marketing bilang sih “target market”. Siapa audience yang menjadi target kita, misalnya para orang tua kah, remaja kah, anak-anak atau juga lainnya.

Poin ini adalah poin yang paling penting dan tidak bisa kita lewatkan. Karena langkah ini ada kaitannya dengan audience persona tadi. Bagaimana kita mengenali audience baik secara demografi maupun fisiografi.

Selain itu, dengan kita mengetahui hal ini, kita jadi bisa menentukan gaya bahasa kita mau formal, semi formal atau bahkan dengan bahasa gaul. Di sinilah kita bisa berkomunikasi dengan audience kita secara tepat.

3.     Apa

Perlu perhatikan juga “Apa” yang ingin audience kita dapatkan? Hal menarik / manfaat apa yang mereka bisa dapatkan dari konten kita.

Hal ini membuat audience kita nyaman dengan informasi-informasi yang kita sampaikan melalui sebuah konten.

Audience persona kita sudah dapat nih dan kita juga sudah tahu bagaimana cara berkomunikasi yang tepat dengan mereka melalui sebuh konten, selanjutnya kita bahas konten.

Nah, ngomong-ngomong konten, ada hal-hal penting yang perlu kita perhatikan dalam pembuatannya. Apa aja sih?

4 HAL PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMBUAT SEBUAH KONTEN

1.       Story Telling

Teman-teman tahu kah, walau banyak yang menganggap storytelling ini simple, tapi tak banyak orang juga yang bisa melakukannya.

Kunci dalam menggunakan storytelling adalah agar audience kita bisa related dengan konten yang  kita buat. Storytelling juga membuat mereka jadi lebih nyaman lho.

2.     Know Your Purpose

Ketahuilah tujuan kita dalam membuat sebuah konten itu apa. Jika ini sudah kita pegang, maka langkah selanjutnya akan bisa kita lakukan dengan lancar.

cara-menentukan-audience-dan-hal-penting-dalam-konten

3.     Create a Feeling of Belonging

Libatkan emosi ( perasaan ) di setiap konten yang kita buat, emosi ini bisa rasa sedih, kecewa, bahagia dan lain-lain. Create feeling apa yang kita rasakan saat membuat konten tersebut.

4.     Surprise

Element yang satu ini banyak disukai lho oleh audience. Terlebih audience kita tuh suka banget yang namanya kejutan.

Surprise ( kejutan ) ini banyak bentuknya, tinggal kita aja yang pintar meng create / mengemas nya.

Kesimpulannya, jangan terlalu banyak memikirkan apa yang terjadi di sosial media, mulai lah memperbaiki dan upgrade diri, terus belajar dan bijak dalam membuat sebuah konten.

Baca Juga : Tips Membangun Rasa Bahasa Dalam Tulisan Feature

Ketika kita telah menjalankan langkah-langkah diatas tadi, semoga konten kita bisa jadi lebih “berisi” dan mendatangkan audience yang sesuai dengan target market kita.

So, buat temen-temen pejuang konten, keep a good work, semangat dan jangan pantang menyerah. Goodluck for us..!!

Stay safe and stay healthy. Adhe Albian signing out…!

Comments

  1. Betul sekali, jaman now di sosmed banyak yang show off pencapaian, keberhasilan. Kalo aku dulu pertama kali mengenal dunia digital marketing, sepuluh tahun yang lalu ((tuwa banget)) diajarin untuk menganut "ilmu padi" sama sahabat imers plus mentor2ku di dunia online khususnya sosmed, agar tidak men up semua pencapaian.
    Tapi menurutku sah2 saja, emang realitanya begitu kan ya jaman now, tapi alangkah baiknya kita perkuat dengan skill kita, apalagi dengan belajar konten yang menarik, itu kuncinya. Kuy ahh apgred terus skill kita, pokus diri sendiri, maju tanpa menyikut teman eeaa..

    ReplyDelete
  2. Wah sudah dapat kuncinya sekarang yach , saya juga baru mengetahui ada 4 yach. Ini skill baru yang perlu diupgrade terus, apalagi story telling itu ternyata penting, plus create full of belonging and suprise....

    ReplyDelete
  3. Setuju mas Adhe, khususnya "libatkan emosi"
    Setiap tulisan membutuhkan "nyawa"
    Karena itu sulit banget ikut one day one post yang berarti harus bangkitin nyawa baru 😀😀😀

    ReplyDelete
  4. Suatu tantangan ya membuat konten yang menarik dan berisi. Sharing ilmu dunia perkontenan ini sangat aku nantikan hehe. Thanks ya sharingnya. Ilmunya disebar luas, ga ditampung sendiri. Mudah-mudahan berkah amin.

    ReplyDelete
  5. ah benar banget ya mbak, emang storytelling itu cara yg paling tepat untuk bercerita
    lalu juga selalu membuat konten dari hati menggunakan emosi agar juga lebih menyentuh ke audience nya

    ReplyDelete
  6. boleh juga nih tips nya, saya sendiri juga gak terlalu suka sering upload di sosmed seperti Instagram misalnya, dan saya biasanya cuman hanya upload konten atau promosi di IG story sih, itupun aja kalau mau upload konten di sosmed saat saya sedang ikut volunteer campaign sih ^^

    ReplyDelete
  7. Setuju banget mas adhe. Nggak tahu ya aku prefer dan berfokus pada konten sih, ngak tahu kenapa ya kata editorku orang-orang sekarang alias "content creator" itu sekarang banyak yg sudah mengabaikan esensi dari konten yang mereka buat. Oke, trending. Tapi apakah mereka mau dikenal sebagai content creator yg viral karena hal yang elok. Bagiku pribadi selain bikin konten aku juga punya legecy untuk setiap kontenku nantinya agar gak sekedar konten udah bhayyy aja. Nggak seperti itu. Itu aku sih, yah!

    ReplyDelete
  8. Setuju mengenal audiens sebelum membuat kontent ini penting sekali ya kak karena dengan demikian pesan dari kontent yang kita buat akan sampai dan tepat sasarannya

    ReplyDelete
  9. Tulisannya bagus jadi berasa ikutan juga. Bener bsnget sih kuncinya memang ada di konten ya. Jangan iri dengan pencapaian orang lain.

    ReplyDelete
  10. Aku harus banyak belajar nih karena selama ini bikin konten cuma berdasarkan yang aku suka, gak begitu perhatiin audience

    ReplyDelete
  11. Kadang dalam menceritakan sesuatu secara online itu sulit banget. Hiks.. sering juga rumus2 ini di hilangkan gitu aja karena di kejar konten.

    ReplyDelete
  12. setuju bikin konten itu gak boleh asal, memang harus banyak yang diperhatikan dan diperhitungkan, jadi konten yang dibuat pun bisa bermanfaat buat orang lain ya

    ReplyDelete
  13. Kmren ga smpet nyatet yg penting soalnya nyimak breng bocah, kebantu deh dgn rangkuman ini, tks kak

    ReplyDelete
  14. Kalau bicara soal mengemas konten supaya menarik dan disukai oleh audience kita, masih PR besar buat saya. Materi ini benar benar kepakai banget, makasih sudah share ya mas.

    Selain story telling juga interaksi dengan yang saya follow dan follower saya masih saya sulit lakukan karena setiap main media sosial, saya selalu merasa kelelahan luar biasa.

    ReplyDelete
  15. penentuan audience penting banget biar kita makin tajam menulis sesuai dengan kebutuhan mereka kan. Suka banget bagian ngasi surprise biar makin betah sama tulisan kita kan

    ReplyDelete
  16. aku masih hate n love relationship gitu sama media sosial. kalau lagi pengen posting mulu, kalau lagi malas, ngga posting sama sekali. emang perlu menentukan tujuan dan alasan kuat yaa.

    ReplyDelete
  17. Kalau ada kejutan memang jadi sesuatu yang ditunggu dan nggak membuat bete juga. Oke Tips nya nih kak untuk diterapkan

    ReplyDelete
  18. Saya ikut webinar ini juga, tapi sudah agak lupa karena tertimpa banyak hal baru yang masuk dalam ingatan. Terima kasih ulasannya, Kak. Merefresh kembali memori saya dan mengingatkan bagaimana sebaiknya konten dibuat 😊

    ReplyDelete
  19. makasih informasinya Adhe,jadi nambah terus nih ilmunya setelah baca artikelnya Ade apalagi termasuk saya yang ada di dunia sosmed ini

    ReplyDelete
  20. Makasih ilmunya, Kang. Sedang berikhtiar selalu menerapkan ini :)

    ReplyDelete

Post a Comment