Ke Pantai Gope Karagantu, Beneran Bayar Gope?

pantai-gope
www.adhealbian.blogspot.com

Setelah per-Tebing Koja-an kemarin, beberapa hari kemudian perjalanan dilanjutkan ke sebuah tempat wisata yang lagi dan lagi belum pernah saya datangi sebelumnya.

Sebuah tempat wisata yang masih masuk ke dalam wilayah Serang-Banten.

Tempat tersebut adalah sebuah pelabuhan bersejarah yang dulunya menjadi pusat perdagangan Kesultanan Banten. Please welcome to KARANGANTU.

Apa yang pertama kali terbesit di pikiran teman-teman ketika membaca kata KARANGANTU? Apakah sebuah perkarangan yang ada hantu nya atau apa? Berikut jawabannya.

MENGAPA DINAMAKAN KARANGANTU?

Melansir artikel kabarbanten.com, pelabuhan yang menjadi pusat perdagangan ini berhasil mencuri perhatian Belanda sehingga Belanda melakukan berbagai cara untuk merebutnya.

Belanda berhasil memonopoli dan mematikan perdagangan di Banten dan memindahkannya ke Batavia ( Jakarta ). Bekas pelabuhan pun menjadi rawa dan banyak nyamuk sehingga banyak masyarakat yang terkena penyakit malaria.

pantai-gope
Jejeran Perahu Nelayan di Karangantu

Mereka yang terkena penyakit tersebut banyak yang tidak sadarkan diri. Karena nya masyarakat sekitar meyakini bahwa penderita yang mengalami malaria tersebut telah dihinggapi oleh hantu / setan yang berada ditimbunan karang rawa.

Selain itu, ada juga yang menyebutkan Karangantu berasal dari kata “kran” yang artinya sumur bor / sumber air dan “Halte” yang artinya tempat pemberhentian.

Setelah mengenal dan megetahui asal usul nama Karagantu membuat jadi semakin penasaran. Jadilah mengagendakan untuk pergi ke Karangantu seharian.

Baca Juga : Beberapa Hal yang Bisa Kamu Lakukan Saat di Tebing Koja

BISA KEMANA SAAT DI KARANGANTU

Jujur yah, ini adalah ide teman saya untuk ke sini, selain saya anak nya mau an, saya juga emang seneng bepergian ke tempat-tempat yang memang sama sekali belum pernah didatangi.

Sambil menikmati perjalanan dan pemandangan kanan kiri dari dalam kereta, kami pun menyelipkan waktu untuk browsing tempat-tempat menarik yang bisa didatangi saat di Karangantu.

Akhirnya kita menemukan salah satu tempat yang memang buat kami penasaran dan tentunya wajib dikunjungi yaitu PANTAI GOPE.

pantai-gope
Pantai Gope Karangantu

Dari hasil browsing, menyebutkan untuk ke pantai Gope ini teman-teman harus membayar gope ( lima ratus rupiah ). Wuih super duper murah meriah banget kan tuh? .

Tanpa piker panjang, pantai gope menjadi destinasi yang akan kita datangi setelah turun dari kereta.

PANTAI GOPE KARANGANTU

Setelah turun dari kereta di Stasiun Karangantu, kami bertiga langsung menuju ke Pantai Gope dan memutuskan untuk jalan kaki. Yes jalan kaki hehe.

Buat yang gak suka jalan kaki, silakan teman-teman bisa memilih alternative lain misalnya menggunakan Becak. Di depan stasiun mereka sudah siap menyambut dan mengantar teman-teman ke pantai Gope.

“Pantai gope, pantai gope yuk!” seru mamang-mamang becak saat memberikan tawaran ke kami bertiga.

Perjalanan menuju Karangantu memakan waktu kurang lebih setengah jam-an. Jujur sebenarnya gak jauh-jauh banget loh. Jalanannya juga gampang. Maksudnya gak harus cari jalan-jalan yang nyempil atau jalan tikus.

pantai-gope
Seorang Ibu sedang menjemur ikan

Jalannnya tuh jalanan besar. Jadi gampang untuk diikuti. Apalagi dibantu dengan google maps. Coba aja deh!.

Well setelah melalui perjalanan kaki yang seru, kami pun sampai di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu. Rasa excited semakin menggebu-gebu.

pantai-gope
Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu

Dari gerbang utama, kami masih harus jalan kaki lagi untuk menuju pantai gope. Tenang ini juga gak jauh kok.

Sesampai nya di pantai gope, kami sempat bingung harus bayar dimana, karena tidak ada orang / penjaga yang menagih untuk bayar tiket masuk.

Jadi kita gak bayar gope ( Rp. 500,- ) sama sekali a.k.a GRATIS. Fyi, dari yang kami browsing tadi, tarif pantai gope ini mengalami perubahan seiring pengunjung yang terus bertambah.

Jadi, kami bertiga memang sudah siap sebenarnya untuk bayar dengan tarif yang berlaku saat itu. Tapi kenyataannya kami malah gak bayar sama sekali.

Karena bertepatan jam makan siang, kami bertiga memutuskan untuk cari tempat makan yang berjejer di pinggir pantai gope. Ketemulah satu resto seafood.

You know what guys? Saat kita bayar, ternyata harga nya affordable banget. Kami tadinya expect harga seafood di resto pantai akan mahal, eh ternyata nggak sama sekali.

Berhasil mengenyangkan perut, kamipun memutuskan untuk pergi ke Taman Wisata Mangrove “Pantai Love” namanya. Untuk masuk ke sini hanya menggocek Rp. 5.000 saja / orang.

TAMAN WISATA MANGROVE “PANTAI LOVE”

Pemandangan pertama yang akan teman-teman lihat saat masuk ke sini adalah tidak jauh berebeda dengan mangrove pada umumnya. Hanya saja di sini kurang maksimal dalam perawatannya.

pantai-gope
Taman Wisata Mangrove "Pantai Love"

Terlihat dari banyak nya sampah dan kayu-kayu yang menumpuk di samping kanan-kiri jembatan kayu yang kita tapaki untuk jalan menuju ujung mangrove.

Tapi saat jalan menuju ke ujung, pemandangannya cukup manis ada bangku-bangku yang sepertinya sengaja dibuat buat teman-teman yang berswafoto. Kami pun melakukannya, foto-foto di situ secara bergantian.

pantai-gope
Spot wajib buat foto nih

Di ujung mangrove, tidak ada hal yang bergitu istimewa banget sih, tapi buat man teman pecinta konten, mangrove pantai love ini boleh lah dijadikan tempat untuk dikunjungi.

pantai-gope
Me and Mba Inot 

Lagi dan lagi kami memanfaatkan waktu untuk berfoto. Setelah puas berswafoto, kamipun memutuskan untuk pulang ( tadinya ). Eh pas jalan lihat jejeran kapal-kapal yang sedang ngetem menanti penumpang.

KELILING PANTAI NAIK KAPAL

Jadilah kami tergiur untuk mencoba menjelajah sekitaran pantai dengan kapal yang muat sekitar 10 an orang penumpang ini. Jujur lupa bayar berapa untuk naik kapal ini.

Tapi yang pasti super duper murah kok. Kamipun berhasil jalan setelah ngetem sekian lama hehe. Tadinya kalau masih lama, kita mau batalain karena ngejar jam pulang kereta.

Perjalanan di atas kapal sangat menyenangkan ditemani semeliwir angin walaupun awalnya degdegan. Lihat kanan kiri banyak kapal lain yang sedang membawa para wisatawan juga. Kamipun saling dadah dadahan sebagai tanda saling sapa hehe.

pantai-gope
View dari atas kapal

Tahu kah man teman? ini membuktikan bahwa liburan gak perlu mahal. Cukup dengan naik KRL man teman sudah bisa jelajah dan menikmati tempat wisata di Indonesia.

Bahkan tempat wisata yang gak pernah kepikiran sama sekali akan teman-teman kunjungi.

Puas berjalan-jalan dan explore pantai gope, kami pun pulang dengan kembali jalan kaki menuju stasiun Karangantu.

TRANSPORTASI MENUJU KARANGANTU

Saya pribadi jalan dari kosan naik ojek ke stasiun Palmerah. Naik kereta rute Tanah Abang – Rangkasbitung.

Ketemu mba Inot di stasiun Rawabuntu / Serpong gitu lupa haha. Terus ketemu sang master traveller Agil di Stasiun kebanggaannya yaitu Maja.

By the way kita ketemunya langsung di gerbong yah, jadi gak perlu turun dari kereta gitu.

Kami turun di Rangkasbitung dan langsung beli tiket kereta lokal Rangkasbitung – Merak dengan menggocek Rp. 3.000 saja / orang nya.

pantai-gope
Stasiun Karangantu

Berikut adalah rute nya :

Rangkasbtung – Jambu Baru – Catang – Cikeusal – Walantaka – Serang – Karangantu – Tonjong Baru – Cilegon – Krenceng – Merak.

So, man teman segera agendakan untuk menuju Karangantu yah! Jangan lupa untuk tetap menjalankan protokol kesehatan.

Stay safe and stay healthy. Adhe Albian signing out..!!

 

 

Comments

  1. Serius baru tau aq ada pantai gope ini hehehehehe.. tangkiu mas adhe infonya

    ReplyDelete

Post a Comment