Hari Ke Dua Explore Turki : Jelajah Toilet Zaman Romawi Sampai Ke Theater Adu Gladiator

 

explore-turkey-hari-ke-dua 

“Once a year, go someplace you’ve never been before”

Quotes tersebut seolah menggambarkan realita kehidupan yang saya alami. Bagaimana tidak, tepat Februari 2020 saya pergi ke Penang Malaysia dengan solo backpacking, dan tahun ini di bulan yang sama, saya pergi ke Turki.

Kalau temen saya bilang “Anggap saja ini reward buat diri sendiri, bisa jalan-jalan ke luar negeri satu tahun sekali”. Dan saya setuju banget dengan kalimat itu.

Jangan sampai ada kata “In the end, we only regret the chances we didn’t take”.

Makannya walaupun kemarin dihampiri rasa ragu dan khawatir akan beberapa hal untuk jalan-jalan ke Turki, tapi ketika mengingat kalimat-kalimat di atas tadi, saya akhirnya memutuskan untuk “Take it the chance” cause I don’t know that chance will come to me again or not.

Well, ngomongin jalan-jalan ke Turki, di tulisan kali ini saya mau melanjutkan cerita perjalanan saya selama berada di negara yang mempunyai banyak sejarah Islam nya itu.

Biar nanti teman-teman nggak bingung membaca lanjutan ini, jadi, silahkan baca ulasan saya sebelumnya di sini yah : “Jalan-Jalan Ke Turki Gratis BukanLagi Mimpi, Ini Caranya..!!

jelajah-turki-hari-ke-dua

Menjelajah negara Turki yang berada ditengah benua Asia dan Eropa ini memang nggak pernah ada habis nya yah. Hari pertama saja, sudah cukup padat jadwalnya, gimana hari kedua dan seterusnya yah? Lets explore Turkey Day 2..!!

Destinasi pertama di hari ke 2 ini, saya diajak mengunjungi tempat yang pada zaman dahulu menjadi pusat perdagangan, dan sekarang tinggal sisa reruntuhan bangunan pada kejayaan Romawi kuno saja yaitu EPHESUS.

jelajah-turki-hari-ke-dua

Info yang saya dapat dari tour guide, Ephesus ini ribuan tahun yang lalu adalah sebuah pelabuhan yang dibangun oleh orang Yunani kuno di pantai laut Yunani. Saat itu, Ephesus menjadi kota yang kaya dan besar di Anatolia Turki.

Saat berada di Ephesus, tour guide membawa saya dan teman-teman ke sebuah runtuhan bangunan berbentuk theater bernama ODEION yang fungsi aslinya adalah gedung DPR beratapkan kayu.

jelajah-turki-hari-ke-dua
ODEION at Ephesus - Turkey (@adhealbian )

Selain itu, dengan cuaca yang sangat dingin, kita juga ditunjukkan sebuah alun-alun bernama AGORA ( Tempat pasar ). Ada agora atas dan bawah.

jelajah-turki-hari-ke-dua
Agrora at Ephesus - Turke ( @adhealbian )

Agora atas berfungsi untuk mengecek kualitas barang yang datang dari luar kota dan memberikan harga. Sementara Agora bawah berfungsi untuk menjual barang-barang nya.

Tapak demi setapak, kaki saya terus melangkah di atas jalan Curetes ( Curetes Street ) yang beralaskan marmer. Kita pun melewati sebuah runtuhan bangunan kuil Artemis ( Dewi Utama dan Dewi Kesuburan ) yang sekarang ditaruh di dalam museum.  

Kuil-Dewi-Arthemis
Kuil Dewi Arthemis at Ephesus ( @adhealbian )

Dewi Arthemis at Ephesus ( @adhealbian )

Oiya teman-teman, karena dulu ini adalah pelabuhan, maka ada perdagangan. Saat itu, pelabuhan dipenuhi dengan tanah dan sungai, lambat laun pelabuhannya pun menjadi hilang, perdagangan juga selesai.

Hal tersebut membuat orang-orang jadi pindah ke tempat lain dan kota nya hancur otomatis.

Sambil berjalan diselimuti dingin, saya jadi membayangkan, gimana megah nya bangunan-bangunan dan penduduknya pada zaman romawi ini sebelum hancur yah?.

Walaupun kedinginan tetapi pengalaman menjelajah Ephesus ini memang buat ketagihan lho. Saat berada di sana, hawa zaman dulu nya terasa banget, apalagi ketika melihat patung-patung dengan sejarah nya masing-masing. Seperti patung-patung berikut ini :

PATUNG HERMES

Hermes adalah dewa perdagangan kepercayaan romawi. Dewa Gembala dan Dewa Messenger yang memilki sandal bersayap dan bisa terbang.

Sekarang Hermes dijadikan sebuah brand ternama dan sudah mendunia. Siapa di sini yang punya Hermes? Hehe.

patung-HERMES
Patung HERMES at Ephesus ( @adhealbian )

Ohiya kalau teman-teman lihat, di foto saya tersebut ada kucing. Kok bisa ada kucing? Ya Ephesus ini terkenal dengan banyak nya kucing.

Kucing-kucing ini seolah menjadi guide kita lho, sesekali mereka berjalan di depan untuk menunjukkan jalan. Salah satu nya ke Patung Hermes ini.

Sebelum pandemi, mereka sangat senang karena banyak pengunjung dan memberi mereka makan. Sayangnya saat pandemi jumlah pengunjung turun drastis.

Selain kucing tersebut mengajak saya ke patung Dewa Hermes, saya juga diajak melihat langsung patung Dewi yang saat ini dijadikan sebuah brand ternama dan mendunia juga. Yess Dewi NIKE

PATUNG NIKE

Dewi Nike yang digambarkan dengan sayap nya ini, merupakan Dewi kemenangan atau kejayaan. Tak heran, jika Brand Nike saat ini bisa menjadi brand ternama dan juga mendunia yah.

patung-NIKE
Dewi NIKE at Ephesus ( @adhealbian )

Jalan utama Curetes street di Ephesus ini, kalau di Jakarta tuh seperti Sudirman, Jogjakarta seperti Malioboro dan Tokyo di jalan Ginza. Jadi, kanan kiri nya banyak toko yang menjual barang-barang branded.

Anyway saat diinfo kanan-kiri nya banyak toko branded, saya benar-benar merasa dibawa ke masa lalu lho.

Setelah dibawa dan berkenalan dengan Dewa dan Dewi di Ephesus, saya juga dikenalkan dengan sebuah bangunan yang sangat menarik dan membuat saya sangat amazed yaitu TOILET.

MENGINTIP TOILET ZAMAN ROMAWI KUNO

Saya dibawa untuk mengintip sejarah bangunan sebuah toilet di zaman Romawi. Seperti diketahui, kota Romawi kuno terkenal dengan 3 jenis bangunan, yaitu tempat mandi, toilet dan jalan.

Yang menarik dan membuat saya amazed dari toilet ini adalah toilet nya bisa digunakan secara bersamaan tanpa ada sekat / batasannya.

jelajah-turki-hari-ke-dua
Toilet Zaman Romawi Yang Tanpa Sekat / Batas 
at Ephesus ( @adhealbian )

Wuih can you guys imagine that? Hehe nggak kebayang yah jika kita berada pada zaman itu. Bersyukur banget sekarang kita sudah bisa menikmati kecanggihan tekhnologi dari tranformasi sebuah toilet.

Karena bisa digunakan secara bersaman / berdampingan dalam membuang hajat, toilet ini jadi tempat mengobrol / berdiskusi mengenai apapun, seringnya sih yang berkaitan dengan politik.

Bangunan toilet ini kembali membuat saya berkata “Wow” lagi, ketika saya diberitahu bahwa, sebelum orang kaya duduk di toilet yang terbuat dari marmer ini, orang-orang miskin akan duduk terlebih dahulu untuk menghangatkannya.

Setelah toilet menjadi hangat, kemudian orang kaya baru bisa menggunakannya. Dari situ lah orang-orang miskin mendapatkan tips dari orang kaya pada zaman itu.

Setelah diajak berimajinasi menggunakan toilet pada zaman Romawi itu, saya juga diajak ke sebuah perpustakaan yang gagah dan kokoh.

Dengan pilar-pilar yang masih kokoh, tegap dan tinggi seolah mencakar langit, reruntuhan bangunan yang satu ini selalu menjadi spot favorit wisatawan yang berkunjung.

LIBRARY  OF CELSUS

Bangunan tersebut bernama Library Of Celsus. Perpustakaan ini memiliki koleksi buku-buku yang digulung dari Perkamen ( kulit anak domba ).

jelajah-turki-hari-ke-dua
Library Of Celsus at Ephesus ( @adhealbian )

Pada zaman itu, ada sebuah kompetisi diantara perpustakaan Alexandria dan Ephesus, mana yang lebih besar dan mana yang lebih banyak buku nya.

Jadi orang Alexandria tidak Ekspor Papyrus ( Bahan untuk membuat kertas pada zaman kuno ) ke Ephesus agar Ephesus tidak bisa mencetak banyak buku.

Tapi orang Ephesus memutuskan untuk membuat yang baru, yaitu dengan membuat buku dari Perkamen. Perkamen ini ditemukan pertama kali di dunia oleh orang Ephesus.

jelajah-turki-hari-ke-dua
Foto bersama di depan Library Of Celsus ( doc : photografer )

Selain Library of Celcus, ada satu bangunan yang menarik perhatian saya juga yaitu Grand Theater yang bisa menampung puluhan ribu orang, tapi sayang nya pada saat ke sana sedang direnovasi.

Setelah asik menelisik reruntuhan bangunan zaman romawi di Ephesus, saya dan teman-teman diajak ke sebuah toko jaket kulit yang terkenal dan mempunyai kualitas yang bagus banget. Yuk kita ke “Caliga Pelle”..!!

jelajah-turki-hari-ke-dua

Karena Turki juga terkenal dengan jaket kulit nya maka saya dan teman-teman yang lain diajak berkunjung ke sebuah toko jaket kulit bernama “Caliga Pelle”.

Sebelum diajak keliling store nya, kita diajak untuk menyaksikan mini fashion show yang akan menunjukkan ke kita banyaknya jaket kulit yang diproduksi dengan para model sebagai peraga.

Setelah itu, saya dan teman teman diajak keliling toko dan dimanjakkan dengan display jaket kulit yang berjejer rapih. Saya pun kemarin sempat mencoba jaket kulit mereka lho.

jelajah-turki-hari-ke-dua
Leather Store at Caliga Pelle @adhealbian

Bahannya bagus dan harga nya juga bagus hehe. Jadi untuk yang berniat membeli jaket Turki dengan kualitas yang bagus, jangan lupa siapkan uang belanja nya yah.

Kalau kata tour leader saya kemarin “Lebih baik menyesal beli, dari pada menyesal karena nggak beli”. Tuh dicatat yah hehe.

Dan bener aja lho beberapa dari teman saya berhasil keluar toko dengan menenteng tas belanjaan jaket kulit nya. Mantap kan?

Udah puas belanja, sekarang kita lanjut ke sebuah bangunan theater yang megah di Pamukkale yuk.!!

jelajah-turki-hari-ke-dua

Walaupun tadi tidak bisa melihat bangunan Grand Theater di Ephesus, tapi terobati dengan melihat bangunan theater yang tak kalah megah yaitu HIERAPOLIS.

Berkapasitas 16.000 an orang yang bisa menonton konser, drama, maupun pidato, bangunan theater ini sangat membuat saya benar-benar takjub. Sesekali saya melihat kanan kiri, depan belakang dengan memutarkan badan dan kepala saya.

Selamat datang di HIERAPOLIS.

jelajah-turki-hari-ke-dua
Hierapolis Pamukkale @adhealbian

Tepat dibawah theater ini ada lubang berjeruji untuk gladiator dan singa-singa yang akan bertarung. Jadi, theater ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk menonton konser, drama dan pidato saja, tapi bisa juga untuk menyaksikan pertarungan antar gladiator / singa.

Hierapolis yang masuk ke dalam UNESCO World Heritage Sites pada tahun 1988 ini, dulu batu-batu reruntuhannya banyak yang hilang karena diambil oleh orang lokal untuk membangun rumah di desa-desa.

Karena banyak dari mereka yang tidak tahu kalau batu-batu tersebut adalah reruntuhan kota kuno, jadilah diambil dan bangun rumah sendiri.

jelajah-turki-hari-ke-dua

Setelah diajak menonton konser di theater yang megah, saya dan teman-teman diajak bermain air di Cotton Castle.

Terletak di provinsi Denizli, Pamukalle yang dikenal di Turki dengan Cotton Castle ini juga berhasil masuk ke dalam UNESCO World Heritage Sites pada tahun 1988.

jelajah-turki-hari-ke-dua
Cotton Castle Pamkkale @adhealbian

Yang menarik dari Cotton Castle ini  yaitu adanya kolam air panas. Air di kolam tersebut mengalir dari sumber air panas Gunung Cal. Teman-teman bisa melakukan aktivitas berendam di sini lho. Gimana, mau coba kah?

Karena waktu yang sudah mepet, saya dan teman-teman tidak ada yang berendam, jadi hanya berfoto-foto saja dan menikmati sentuhan air yang terasa hangat ditelapak kaki.

So, jangan lupa jadikan Cotton Castle “Must visit list” saat teman-teman berada di Turki yah.

Well, mengunjungi reruntuhan bangunan yang bersejarah zaman romawi sudah, mengenal dan berbelanja jaket kulit sudah, bermain air di cotton castle juga sudah. Saat nya saya dan teman-teman istirahat. Yuk kita meluncur ke Hotel…!!

jelajah-turki-hari-ke-dua

Nah, walaupun tadi saya nggak sempat merasakan berendam di kolam nya cotton castle, tapi saya dibuat senang lagi oleh @travelingeropa ini.

Karena mereka mengajak saya menginap di sebuah Hotel yang memilki kolam khusus untuk berendam air panas langsung dari sumber nya.

Rasa ingin segera nyemplung ke kolam pun sudah tak terbendung. Akhirnya saya dan teman-teman memutuskan untuk berkumpul dan berendam di kolam sebelum istirahat di kamar masing-masing.

jelajah-turki-hari-ke-dua
Berendam di Kolam PAM Thermal Hotel
@adhealbian

Pasir kapur yang ada di kolam nya, kita jadiin masker juga lho hehe. Info nya, baik untuk kesehatan kulit dan wajah. It was super fun.

Oiya, hotel ini bagus lho, selain karena ada kolam thermal nya, kamar nya juga bersih dan rapih, plus menu sarapan / makan malam nya juga variatif.

Saat kamu visit ke Pamukalle, jangan lupa menginap di PAM THERMAL HOTEL yah.

Explore Turki hari ke dua akhirnya selesai di sini. Mari istirahat untuk mempersiapakan diri explore Turki di hari selanjutnya. Yeaay See you..!!

Stay safe and stay healthy everyone, Adhe Albian signing out..!!

 

 

Comments

  1. Begitu baca bagian toilet saya sungguh tertarik. Antara miris karena menyinggung strata sosial, tapi di sisi lain juga simbiosis mutualisme antara si kaya dan si miskin.

    ReplyDelete
  2. Situs bersejarah di Turki banyak banget ya. Kaya. Ternyata, brand-brand pun ngambil nama-nama nya dari dewa-dewa Romawi ya?

    ReplyDelete
  3. Penasaran pengen tau bentukan ruang kamar tidur di Hotel Pam Thermal. Asik banget ada kolam aie hangat akaminya sendiri. Cihuy banget berendam seru di sini sebelum beranjak tidur.

    ReplyDelete
  4. itu teaternya outdoor ya kak? ga bisa bayangin pas nonton pertunjukkan panas-panasan gitu hahhah. Btw, perkara toilet nya turki jaman romawi bisaaan aja ya jadi destinasi wisata, gokil lah

    ReplyDelete
  5. Itu pasir kapur nya mantap banget kak, bisa merawat kulit. Wah kalau udah berendam di sana bisa malas bangkit nih, demi paripurna hasilnya hehe

    ReplyDelete
  6. Bikin geleng kepala toiletnya wkwk kalo lagi musim panas pasti panass dudukannya

    ReplyDelete
  7. hohoho baru tahu saya kalau Nike tuh dewi mitologi juga #tepokjidat :D

    saya ngebayangin toilet yang megah, ternyata "begitu begitu aja"

    iya sih ngebandingin rakyat jelata yang masih BAB dan BAK di sungai ya?

    ReplyDelete
  8. Kalau soal bangunan G
    Hierapolis mulai bolong-bolong karena banyak warga yang mengambil batu fondasinya untuk rumah mereka sendiri, sebetulnya nggak beda jauh dengan Indonesia. Di Jawa, banyak candi jadi bolong karena batu ekspornya diambil warga untuk dibikinkan rumah :))

    Oh ya, aku terpesona karena semua yang Adhe tulis tentang Turki ini berbau-bau Yunani ya. Tidak diduga bahwa sekarang negara yang Islam banget pernah dikuasai Yunani yang penganut dinamisme dan kuat banget.

    ReplyDelete
  9. Kalau denger Turki, ingetnya Cappadocia. Taunya ada tempat yang lebih menawan kayak gini. Fakta tentang toilet yang kudu anget dulu baru didudukin sama orang kaya, antara lucu sama kesel ya. Lucu karena meski akhirnya harus si kaya yang nempatin, setidaknya si miskin juga bisa ngerasain duduk di toilet marmer yang mungkin mahal itu. Hehhe

    ReplyDelete
  10. Kalau Hermes udah tau dari lama kalau itu nama dewa. Tapi kalau Nike? haha... kayak nggak nyangka gitu saya kalau itu salah satu nama dewa. Btw Turki memang selalu memesona ya, dan lebih kerennya lagi bisa gratis explore negara ini. huhu... iri deh!

    ReplyDelete
  11. Kan aku jadi pengen banget ke Turki mas. Semoga next bisa kesini sama suami, biar bisa foto romantis gitu disini hehe

    ReplyDelete
  12. Keren kak udah sampe Turki aja, btw keren banget ya Turki ini, tempat-tempatnya juga bagus-bagus banget.

    ReplyDelete
  13. Seru banget jalan-jalan ke Turkinya. Ulas kuliner khasnya juga dong kak..

    ReplyDelete
  14. Turki menerima turis asal Indonesia ya? Aku jadi tertarik gimana liburan ke Turki walau pandemi. Dibahas dong, Mas Adhe ^^

    ReplyDelete
  15. hmmm sangat beruntung mas Ade bisa menjelajah belahan dunia yang punya koleksi bagunan bersejarah . Turki sebagain besar muslim ya ?

    ReplyDelete

Post a Comment