10 Tanda Kamu Sudah Mulai Pikun, Kenali dan Obati Segera!


10-tanda-pikun

 

“Dasar pikun lo dhe..!!” ledek temen saya.

Karena emang di beberapa hal saya suka lupa, jadi ledekan temen saya tadi, saya anggap bercandaan juga. Tidak terlalu saya pusingkan banget lah gitu.

Karena yang saya dan temen saya tahu pada saat itu, pikun hanya bisa terjadi kepada orang tua saja ( lansia ).

Beberapa pengalaman di lingkungan keluarga saya, saya baru menemukan / melihat dengan mata kepala saya sendiri bahwa pikun terjadi dengan orang tua.

Saat itu saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar ( SD ), beliau ( Almarhumah Kakak dari Nenek ) hanya bisa berbaring dan mengunyah daun sirih.

Saat cucu-cucu nya datang, beliau selalu menanyakan ini siapa sambil memegang tangan / wajah cucu-cucu nya. Saat diberi tahu bahwa itu cucu nya dan juga diberi tahu namanya, baru beliau bisa senyum dan berikan doa-doa.

Well, teman – teman di sini adakah yang punya pemikiran yang sama bahwa pikun hanya terjadi / dapat dialami hanya kepada orang tua saja? Hayo coba jujur. Kalau iya, berarti kita termasuk orang-orang yang belum tahu betul tentang pikun ini.

Anggapan bahwa pikun hanya terjadi ke orang tua saja itu salah besar lho man teman. Pikun bisa saja terjadi ke orang-orang usia muda juga. Serem banget kan?

Karena serem dan minim nya pengetahuan saya tentang pikun ini, hari minggu kemarin saya mengikuti webminar yang mengangkat tema tentang Demensia Alzheimer.

Apa itu Demensia Alzheimer, kepada siapa saja kah yang bisa mengalaminya, dan bagaimana mencegah dan mengobatinya? Semua dibahas di webminar tersebut.

WEBMINAR DEMENSIA ALZHEIMER

Saya merasa sangat beruntung menjadi salah satu peserta webminar kemarin. Webminar yang dilakukan melalui aplikasi Zoom pada tanggal 20 September 2020 tersebut menghadirkan para dokter, media dan juga awam.

Fetival-Digital_Alzheimer-Sedunia
dokpri

Webminar yang mengusung tema “Festival Digital Bulan Alzheimer Sedunia” ini, dibuat dalam rangka menyambut Alzheimer Awareness Month yang jatuh pada tanggal 21 September.

PT. Eisai Indonesia menggandeng PP Perdossi ( Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia ) untuk melaksanakan acara “Festival Digital Hari Alzheimer Sedunia”.

Teman-teman perlu tahu bahwa antusias para peserta yang lebih dari 500 orang itu sangat luar biasa, terlihat dari mereka yang sudah log in ke zoom meeting sebelum mulai.  

Acara yang berlangsung mulai dari jam 09.00 – 12.00 WIB tersebut, terlihat sangat rapih, interaktif, informative, dan tentunya sangat edukatif.

Acara dimulai dengan sambutan-sambutan dari dokter-dokter hebat yang berhasil membuat saya shock mengetahui kenyataan bahwa Demensia Alzheimer ini tidak boleh dianggap remeh.

Presdien Direktur PT. Eisai Indonesia dr. Iskandar Linardi menyebutkan “Di Indonesia, Demensia Alzheimer ini menduduki peringkat ke 7 penyebab kematian”.

Beliau melanjutkan “Banyak nya orang yang masih menganggap Pikun adalah sesuatu hal yang normal terjadi kepada orang tua, padahal merupakan gejala awal Demensia Alzheimer. Untuk itu sangatlah penting bagi kita semua dapat mengetahui / mendeteksi Alzheimer sedini mungkin”.

Selaras dengan dr. Iskandar Linardi, Ketua Umum Pengurus Pusat ( PP ) PERDOSSI Bpk. Dr. dr Dodik Tugasworo menyebutkan bahwa :

“Demensia Alzheimer ini memberikan dampak ke berbagai segi, mulai dari psikologi, sosial dan juga ekonomi”. Beliau juga memberikan tambahan informasi yang mengejutkan bagi saya, yaitu :

Jumlah estimasi penderita Demensia Alzheimer ini telah mencapai 1 juta orang pada tahun 2013, akan meningkat 2x lipat pada tahun 2030, dan juga akan semakin bertambah lagi menjadi 4 juta orang pada tahun 2050.

Teman-teman tahu nggak, pas beliau menyampaikan hal tersebut perasaan saya gimana? Yang pasti sangat dagdigdug dan jadi mikir kemana-mana.

Positif nya, tentu penyampaian tersebut menjadi reminder untuk saya pribadi. Bahwa kesehatan tetap harus dijaga, perbanyak berpikir positif, dan banyak melakukan kegiatan yang produktif.

Informasi yang tak kalah penting pun disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS. Beliau menyampaikan harapannya bahwa :

“Bulan Alzheimer tahun ini semoga bisa menjadi momentum untuk menyadari pentingnya melindungi para orang tua agar terhindar dari virus corona dan merupakan suatu kesempatan untuk meningkatkan keasadaran serta kepedulian kita terhadap para lansia agar terhindar dari penyakit Demensia tipe Alzheimer”.

APA ITU DEMENSIA ALZHEIMER / PIKUN?

Demensia Alzheimer menurut Dr. dr. Dodik Tugasworo, adalah sebuah penyakit yang menyebabkan penurunan dari fungsi otak secara signifikan.

Beliau juga menambahkan meskipun sebagian besar dialami oleh lansia, tapi melihat kondisi saat ini, ada juga usia-usia produktif yang sudah mulai terkena.

Sementara Pikun menurut dr. Sri Budhi Rianawati, Sp. S(K) adalah ketika seseorang butuh waktu lebih lama untuk mengingat atau lupa dengan apa yang mereka lakukan sebelumnya.

PIKUN DAN PELUPA ITU BEDA

Kalau ingat dialog di awal tadi pas saya dibilang pikun oleh temen saya karena saya pelupa, ternyata pelupa dengan pikun itu beda lho man teman.

Berikut adalah perbedaan pikun dengan pelupa :

perbedaan-pikun-dan-pelupa

DEMENSIA DI MASA PANDEMI

Dr. dr. Junita Maja Pertiwi, Sp.S(K) memberikan penjelasan bahwa tingkat presentasi lansia di Indonesia akan berada di angka 15,7% ( 48 juta ) pada tahun 2035.

Penyakit Alzhemier ( pikun ) ini menduduki posisi ke 3 penyakit yang paling sering terjadi pada lansia, disusul masalah penglihatan di posisi ke 2, dan Osteoporosis di posisi pertama.

Teman-teman bisa bayangkan betapa penyakit pikun ini tidak bisa lagi kita sepelehkan.

Dengan melihat kedudukannya yang tertinggi ini, maka perlu adanya perlindungan dan perawatan “special” kepada lansia yang terkena Alzheimer ( pikun ) tersebut. Terlebih saat ini kita sedang menghadapi pandemi.

Dampak-Pandemi-Pada-ODD

10 TANDA / GEJALA KAMU SUDAH MULAI PIKUN

dr. Sri Budhi Rianawati, Sp. S(K)  kembali memberikan informasi kepada kita semua bahwa gejala pikun ini sebenarnya bisa kita kenali. Berikut adalah 10 tanda bahwa kita sudah dikategorikan gejala pikun :

1.       Gangguan daya ingat atau sering lupa

2.     Disorientasi, bingung akan waktu ( hari, tanggal ), tidak tahu jalan pulang.

3.     Menarik diri dari pergaulan

4.     Perubahan perilaku dan kepribadian

5. Sulit melakukan pekerjaan yang famillier, seperti sulit menyelesaikan pekerjaan sehari-hari, cara mengemudi, mengatur keungan.

6. Kesulitan memahami visuospatial, sulit mengukut jarak, tidak dapat membedakan warna

7.     Sulit fokus

8.     Gangguan berkomunikasi, kesulitan berbicara

9.     Sla membat keputusan

10.  Menaruh barang tidak pada tempatnya

 

yang-beresiko-terkena-alzheimer

CEGAH DAN OBATI PIKUN SEGERA YUK..!!

Seperti istilah yang kita sering dengar dimana-mana bahwa “mencegah lebih baik daripada mengobati” itu benar adanya. Untuk itu lakukan pencegahan pikun mu dengan lakukan hal-hal berikut :

1.       Menjaga kesehatan jantung

2.     Bergerak, berolahraga produktif

3.     Mengkonsumsi sayur / buah ( gizi seimbang )

4.     Menstimulasi otak, fisik, mental – spiritual

5.     Bersosialisasi dan beraktivitas positif

Kalau pencegahan sedini mungkin akan jauh lebih baik, jangan pernah menunda-nunda untuk dilakukan segera yah man teman.

Jika di sekeliling kita ada yang terkena penyakit Pikun. Bantu #Obatipikun mereka dengan :

-         Mengatasi penyebab pikun itu sendiri

-         Memberikan obat-obatan

-         Terapi stimulasi kognitif

-         Memberikan perawatan paliatif

DETEKSI PIKUN MU SEDINI MUNGKIN DENGAN EMS

Agar kita semua terhindar dari penyakit pikun dan mengurangi angka presentasi penderita di tahun – tahun mendatang, yuk kita deteksi gejala pikun kita sejak dini.

Jika kita deteksi sejak dini, maka pencegahan dan juga pengobatan akan jauh lebih mudah.

Untuk itu lah, PERDOSSI yang didukung oleh PT Eisai Indonesia mengeluarkan aplikasi berbasis tekhnologi dengan nama EMS ( E-Memory Screening ) untuk Indonesia.

Aplikasi-deteksi-pikun-ems
Aplikasi EMS

Specialist Saraf Consullent  dr. Pukovisa Prawiroharjo menerangkan bahwa tujuan dari dikeluarkannya aplikasi ini adalah sebagai solusi penanggulangan Demensia dan juga sebagai alat edukasi.

Melihat saat ini masyarakat sangat dekat dengan tekhnologi, maka diharapkan aplikasi ini dapat menjangkau seluruh masyarakat, sehingga mereka dapat melakukan deteksi dini terkait gejala pikun melalui perangkat handphone.

3-fitur-utama-ems

Aplikasi EMS ini bisa teman-teman download melalui Playstore dan juga Appstore secara gratis. Oiya perlu diketahui juga bahwa 1 akun EMS ini bisa dipakai untuk deteksi orang lain dengan jumlah yang banyak. Jadi, segera download dan deteksi pikun mu..!!

Semoga kita semua selalu sehat, dijauhkan dari penyakit pikun dan juga penyakit-penyakit lainnya. Stay safe and stay healthy. Adhe Albian signing out.

Comments